Untuk C, Manusia Pendengar Pertamaku
C, kutulis ini agar kelak kamu sadar bahwa kamu orang yang dibutuhkan oleh mereka yang tak dapat tempat untuk membagi kisahnya, mereka yang belum selesai bercerita tapi mendapat penghakiman, mereka yang butuh telinga, yang memahami dengan hati. C, ingatkah kamu pertama kali kita berjumpa di aplikasi random chatting di mana anime menjadi hal yang pertama kali dibicarakan, lalu merambat ke psikologi. Ketika itu aku basa-basi meminta buku pdf tentang hal tersebut agar ada pembicaraan lebih lanjut Kamu masih semester 2 awal, begitu juga aku. Kamu belum terlalu paham apa itu psikologi tapi kamu berjanji kedepannya akan belajar giat agar menjadi psikolog atau apalah yang berguna. Kamu supel banyak bicara tapi banyak memahami. C, entah berapa banyak topik yang kita bicarakan hingga suatu malam aku memutuskan videocall, hal yang paling tak kusukai setelah menelpon. Oh aku lebih benci videocall sih. Aku tak bisa berlama-lama, aku mengutarakan setelah aku sadar sejam lebih aku berbincang denganm