seorang remaja mulai menua dan lupa kapan terakhir ia menjadi bara tahun mengelupas dan kalender tak lagi menempel pada dinding, waktu tanggal tak lagi tinggal. di udara semua memerah menggenapi gulita di sudut kamar bunga-bunga api meledak di dalam dada yang terbuat dari kaca
apakah pada akhirnya impian dan cita-cita hanya buih mengerak di dasar gelas teh mengendap dan terlupa bisakah seduhan ulang membilas sirna mencampak gelisah ini beku entah ini tak bernama semoga jalan panjang punya nasib yang pandai menyelesaikan masalahnya sendiri-sendiri
aku ingin pergi ke negeri yang jauh di mana puisi mudah disemai ranum dipanen di mana burung-burung minum dari air mancur kata-kata di tempat matahari tebit dan tenggelam bersama mimpi masa muda yang keras kepala untuk binasa
Komentar
Posting Komentar