Untuk C, Manusia Pendengar Pertamaku

C, kutulis ini agar kelak kamu sadar bahwa kamu orang yang dibutuhkan oleh mereka yang tak dapat tempat untuk membagi kisahnya, mereka yang belum selesai bercerita tapi mendapat penghakiman, mereka yang butuh telinga, yang memahami dengan hati.

C, ingatkah kamu pertama kali kita berjumpa di aplikasi random chatting di mana anime menjadi hal yang pertama kali dibicarakan, lalu merambat ke psikologi. Ketika itu aku basa-basi meminta buku pdf tentang hal tersebut agar ada pembicaraan lebih lanjut

Kamu masih semester 2 awal, begitu juga aku. Kamu belum terlalu paham apa itu psikologi tapi kamu berjanji kedepannya akan belajar giat agar menjadi psikolog atau apalah yang berguna. Kamu supel banyak bicara tapi banyak memahami.

C, entah berapa banyak topik yang kita bicarakan hingga suatu malam aku memutuskan videocall, hal yang paling tak kusukai setelah menelpon. Oh aku lebih benci videocall sih. Aku tak bisa berlama-lama, aku mengutarakan setelah aku sadar sejam lebih aku berbincang denganmu. 

"Aku tahu kepribadianmu, INFP-T selalu begitu. Jangan ditutupi, aku paham haha.."

Ya, kamu benar. Aku menyimpan banyak lapis diri yang bahkan aku tak sadar. Kamu menyingkap itu dengan mudah. Kamu mengurai arus yang berputar lama mengeruhkan diriku.

C, ingatkah kamu suatu hari tiba-tiba saja kamu menanyakan apa itu makna teman? Adakah teman yang bisa dipercaya?
Seperti letusan di tengah malam, nyaring sekali pertanyaan itu. Baru kusadari keceriaanmu menutupi segala luka diri yang muncul kembali, perlahan. Aku lupa, apa yang kukatakan padamu. Yang kuingat aku siap menjadi temanmu tanpa harus kamu akui itu. Aku siap menyimpan ceritamu. Aku siap menerima masa lalu mu, sebagai teman yang kamu percaya.
Dua titik koma atas dan kurung tutup, jawaban yang cukup meyakinkanku. Terima kasih.

...

C, aku tahu kamu punya pacar yang baik yang bisa menemanimu main game di PC-mu, yang membantu tugas dan mencarikan jurnal untuk referensi, dan dia lebih wibu dari aku lol. Dia yang mungkin humornya tak kalah bagus dengan meme yang kupunya, tapi dia selalu ada.

C, besok minggu dan kamu paling benci hari setelahnya. Aku cuma pengin bilang kalau aku punya banyak stiker kucing sesuai kondisi dan reaksi, untukmu yang tak pernah tahu cara membalas stiker yang cocok.

C, aku harap gambar yang pernah kubuat masih kamu simpan, buku yang aku beri masih ada di lemari walau berdebu tetap utuh.

C, kamu pernah menjadi telinga dan manusia yang rela menjadi sansak latihanku berbicara, menyampaikan gagasan dan humor yang tak pernah dimengerti.

Oh ya, C, twitter sungguh lucu dan kamu tak pernah punya waktu lebih untuk itu. Kamu sibuk dan kuat. Anakmu dan pacarmu pasti bangga! Sehat selalu.

Dari aku yang mendoakan dan mendukungmu, temanmu, A.


Ditulis bertahap, pada malam hari di mana aku selalu membutuhkan pendengar. 
2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di Atas Kasur

Musafir